Ciuman, Tak Sekadar Bibir Ketemu Bibir
Ke-2 sejoli yang sedang berbahagia Pangeran William serta Kate Middleton lakukan ciuman pertama di balkon Istana Buckhingham sesudah upacara pernikahan di Westminster Abbey. Di depan publik serta dua miliar pirsawan tv, mereka tidak hanya sekali berciuman, tetapi 2x.
Berciuman memang memunculkan perasaan merangsang serta intim. Tetapi tahukah Anda jika berciuman tidak sebatas berjumpanya bibir dengan bibir. Berciuman menyertakan beberapa otot muka, hormon serta pergerakan badan yang lain.
Beberapa periset dari Lafayette College, Pennsylvania mengatakan, berciuman akan tingkatkan hormon spesifik di otak. Pengeluaran hormon-hormon itu adalah dari hasil gabungan di antara perasaan cinta, hasrat, serta perasaan santai. Berpegangan tangan, contact mata serta berangkulan sekalian berciuman diketahui akan kurangi kandungan hormon depresi, kortisol.
Berciuman menyertakan ludah. Tetapi menurut riset rupanya pria semakin "basah" dibandingkan wanita. "Ada bukti jika di di air ludah pria terdapat testosteron yang akan tingkatkan dorongan seksual. Karenanya saat berciuman, pria condong semakin banyak membuahkan saliva, salah satunya manfaatnya untuk mentransfer testosteron untuk tingkatkan keinginan seksual wanita," kata Helen Fisher, antropolog dari Rutgers University.
Satu survey mengatakan 66 % wanita serta 59 % pria menjelaskan kualitas ciuman pertama akan mengubah kelanggengan jalinan. Dalam kata lain, langkah Anda berciuman dapat membuat kekasih makin lengket dengan Anda, atau sebaliknya, dicampakkan demikian saja.
Ciuman adalah bahasa universal untuk memperlihatkan kasih sayang atau ciuman yang semakin intim dapat jadi awalan untuk menghidupkan keinginan. Tapi, sebab ciuman sering menyertakan ludah serta lidah, pasti berlangsungnya transisi bakteri seringkali tidak terelakkan. Berbahayakah ini?
Sebab badan kita adalah "rumah" buat bakteri yang banyaknya serta semakin banyak daripada sel badan, tidak mengejutkan bila kesibukan ciuman dapat mengakibatkan transisi bakteri.
Namun Anda tak perlu sangsi untuk berciuman sebab menurut Dr.Philip M.Tierno, Jr, direktur klinik mikrobiologi serta imunologi dari New York University, sebagian besar bakteri yang hidup di badan kita tidak beresiko.
"Sejumlah besar ciuman akan mengakibatkan transisi flora, kadang ada yang bahaya, ada yang kuman baik, tetapi umumnya tidak bahaya," tuturnya.
Dia menerangkan, dari seputar 500 tipe bakteri berbreda yang berada di badan kita, cuma 1 % saja yang dipandang bakteri. Walau demikian, bila pasangan Anda sedang sakit, seharusnya menunda dahulu kesibukan berciuman itu.
"Ciuman yang dalam dapat mengakibatkan penyebaran patogen serta menyebabkan beberapa macam penyakit, seperti radang tenggorokan serta herpes," tuturnya.
Dia memberikan tambahan, bila pasangan atau Anda mempunyai lesi serta cedera terbuka dibagian mulut, ciuman mutlak harus dijauhi. Telah ada masalah berlangsungnya infeksi HIV pada pasangan yang diantaranya menanggung derita penyakit gusi.
Kecuali ciuman dengan manusia, mencium hewan seharusnya dijauhi bila Anda sedang sakit. "Hewan peliharaan dapat bawa jamur, bakteri serta patogen di air liurnya. Yang sangat jelek ialah bakteri di liur kucing," tuturnya.